Rabu, 28 November 2012

Jakarta

Mungkin pada zaman sekarang ini hampir seluruh manusia di dunia pernah atau sedang mengalami penderitaan. Ya karena penderitaan dapat diartikan oleh masing-masing individu sesuai dengan masalah-masalah yang mereka alami. Ada yang bermasalah dalam kehidupan kesehatan, pekerjaan bahkan soal percintaan.

Tetapi sekarang ini saya akan membahas sebuah penderitaan yang sedang di alami oleh warga Jakarta. Jakarta adalah Ibukota dari negara kita, Indonesia. Selain pusat pemerintahan Jakarta juga menjadi pusat perdagangan, pusat pendidikan, dan pusat mencari uang. Banyak penduduk dari daerah di luar Jakarta mencari peruntungan mereka dan datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Beragam etnis budaya tergabung jadi satu dalam kota kecil yang bernama Jakarta.

Luas Jakarta yang hanya di perkirakan sekitar 661,52 km2, di padati oleh sekitar 10 juta lebih jiwa. Oleh karena itu banyak sekali permasalahan yang dialami warga Jakarta sehari-hari. Dari masalah kepadatan penduduk, area resapan air untuk penangkal banjir yang juga semuanya sudah di bangun menjadi perumahan, serta gedung-gedung perkantoran. Sampai masalah yang setiap harinya semakin menjadi-jadi, yaitu macet.

Yep, kemacetan yang ada di Jakarta memang tidak dapat di hindari lagi. Hampir seluruh wilayah Jakarta terdapat titik-titik kemacetan, hal ini di sebabkan pula karena kendaran roda dua/motor yang memadati titik-titik di setiap jalan raya. Warga Jakarta sekarang seperti sudah enggan untuk menggunakan Transportasi Publiknya sendiri. Ya memang karena angkutan umum yang berada di Jakarta hampir semua sudah tidak layak untuk jalan serta jumlahnya yang sedikit jika di bandingkan dengan penduduknya.

Masalah-masalah seperti inilah yang harus di alami oleh warga Jakarta, sehingga boleh saya simpulkan hampir seluruh warga Jakarta pasti meraskan stres dan mungkin juga menganggapnya sebagai penderitaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar