Selasa, 02 April 2013

TUGAS SISTEM OPERASI

OSI LAYER

OSI Layer merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.
Model referensi OSI Layer dibagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai Layer


Adapun prinsip yang digunakan Osi Layer yaitu :
Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Fungsi layer di bawahnya adalah sebagai pendukung fungsi layer di atasnya.
Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin ehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Setelah mengenal beberapa prinsip dari OSI Layer, maka kita mesti mengenal Tujuan dari OSI Layer :
Koordinasi berbagai kegiatan.
Penyimpanan data.
Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.
3 layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer selanjutnya adalah hubungan antara software.
Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak.
Manajemen sumber dan proses.
Membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/ saling bertukar informasi, sehingga tidak tergantung

7 layer meliputi:

•  Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit.
•  Data Link Layer berfungsi sebagai pentransmisi data dengan memungkinkan pengirim memecah mecah data input menjadi sebuah frame yang jumlahnya biasa ratusan maupun ribuan.
•  Network Layer berfungsi sebagai pengendalian operasi subnet dimana ini menentuka rute pengiriman paket dari sumber ke tujuan, serta mengendalikan kemacetan juga
•  Transport Layer berfungsi sebagai menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer,
•  Session Layer berfungsi sebagai pemberi ijin para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh Transport Layer
•  Presentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.
•  Application Layer berfungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian.

TCP-IP


TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu  network (jaringan). Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer untuk  berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan / pemeriksaan error saat transmisi data.
Berikut ini adalah layanan “tradisional” yg dilakukan TCP/IP :
a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan  pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)
d. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jikapengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
f. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)

Tujuan Command Interpreter


Tujuan dari command interpreter adalah agar pengguna dapat membuat permintaan tanpa menulis program.
Biasanya command interpreter terpisah dengan kernel karena konsep mesin virtual menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumberdaya sistem, dikarenakan tiap mesin virtual terpisah dari mesin virtual yang lain.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar