Ruang lingkup ekonomi
Secara umum, dapat di
katakan bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber
daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber
daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi , konsumsi dan atau
distribusi.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu
pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan
teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah
model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran
uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi
sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak,
metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan
metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Secara garis besar, ilmu
ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua, di antaranya adalah :
1.
Ekonomi Mikro
Adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang
bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana
konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai
macam barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum.
Aktivitas unit-unit
ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro di antaranya sebagai berikut:
1. Mempelajari bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen, sebagai
pemilik sumber-sumber ekonomi dan sebagai produsen.
2. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen
sampai pada konsumen.
3. Mempelajari bagaimana harga-harga barang dan jasa itu dapat terbentuk.
4. Mempelajari bagaimana produsen dalam menentukan tingkat produksi agar
tercapai keuntungan yang maksimum.
5. Mempelajari bagaimana konsumen atau rumah tangga mengalokasikan
pendapatannya yang sangat terbatas untuk barang dan jasa yang dibutuhkan
sehingga tercapai kepuasan maksimum.
Pernahkah kamu pergi ke
pasar tradisional? Coba kamu perhatikan perilaku pembeli dan penjual dalam
melakukan transaksi. Ya, mereka saling menawar harga untuk mendapatkan
kesepakatan harga atas barang atau jasa yang mereka butuhkan. Nah, dari
transaksi yang terjadi di pasar itulah kamu telah belajar tentang ekonomi
mikro.
2.
Ekonomi Makro
Ekonomi makro muncul seiring perkembangan ilmu ekonomi. Kamu
mungkin pernah membaca atau mendengar kebijakankebijakan pemerintah, baik
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Nah, itu semua dapat kamu pelajari
dalam ekonomi makro.
Jadi, ekonomi makro
merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang
dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antarvariabel
ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti
tingkat pendapatan
nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving
(tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang beredar, neraca
pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah, dan sebagainya.
Secara ringkas ruang
lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi makro meliputi hal-hal berikut ini:
a. Penghitungan
pendapatan nasional.
b. Keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
c. Keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
d. Kebijakan fiskal dan
sistem perpajakan.
e. Uang bank, dan
penciptaan uang.
f. Kebijakan moneter dan
uang yang beredar.
g. Pasar uang dan pasar
tenaga kerja.
h. Teori inflasi.
i. Perdagangan luar
negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
j. Perdagangan luar
negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
k. Pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan ekonomi.
Masalah dalam ilmu
ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu masalah perekonomian klasik dan masalah
perekonomian modern:
1. Masalah pokok ekonomi
klasik:
a. Produksi, produsen
harus mampu memproduksi barang dan jasa yang mampu mencukupi dan memuaskan
kebutuhan masyarakat.
b. Distribusi, setelah
barang dan jasa dapat dihasilkan oleh produsen maka harus segera
didistribusikan ke masyarakat.
c. Konsumsi, konsumsi
adalah kegiatan menghabiskan atau menggunakan suatu barang atau jasa.
2. Masalah
pokok ekonomi modern:
a. What, artinya apa dan
berapa banyak barang dan jasa dapat diproduksikan.
b. How, artinya
bagaimana caranya memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan.
c. For Whom, artinya
untuk siapa barang dan jasa diproduksikan.
Pengaruh Mekanisme Harga
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007
telah mengakibatkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan
daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya
terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu
diingat bahwa sebagian negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing
market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara
maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak pada
permintaan barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (emerging countries).
Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha,
khususnya industri.
Harapan untuk segera
terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007
nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus
menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta
transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya
dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa indonesia sudah memasuki tahap recovery
atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi sekaligus
menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank,
inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan barometer.
Ada 4 macam sistem
perekonomian di Indonesia, yang terdiri dari :
a. Sistem ekonomi
Tradisional
Dalam
sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi
turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai
budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional
dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan.
Adapun ciri-ciri dari
sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
· Kegiatan
produksi umumnya mengolah tanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam
· Alat produksi
masih sederhana
· Sangat tergantung
pada alam
· Hasil produksi
untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
· Hasil industri
berupa hasil kerajinan tangan
· Belum mengenal
tukar menukar secara kredit.
b. Sistem
Ekonomi terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah
suatu sistem ekonomi dimana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah.
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· Seluruh sumber
daya dikuasai oleh negara
· Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
· Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
· Hak milik
individu tidak diakui.
c. Sistem
ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi
di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan
mereka bebas bersaing.
Sejalan dengan uraian di
atas berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :
· Adanya
pengakuan terhadap hak individu
· Setiap
manusia adalah homo economicus
·
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
·
Menerapkan sistem persaingan bebas
· Motif
mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
· Peranan
modal sangat penting
· Peranan
pemerintah dibatasi.
d. Sistem
ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi
kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem
ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah keberka sama dengan
pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian (Sardiman, 2006 : 80).
Penentuan Harga Penawaran
dan Permintaan
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
A.
Permintaan
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada
tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku
konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini
mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya
berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang
mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang
atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah
barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang
yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang
diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga
barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini
dikarenakan:
naiknya harga
menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah
permintaan
naiknya harga barang
akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. konsumen / selera
konsumen
Saat ini handphone blackberry
sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin
blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga
barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak
ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun
permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan
konsumen
Orang yang punya gaji
dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi
jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang
yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa
depan
Barang yang harganya
diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya
masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan
flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan
puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma,
dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
B.
Penawaran
Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga
tertentu dan waktu tertentu. Dalam rangka menjawab
kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang
dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut
tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan
pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan
penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk
dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka
jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka
jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang
ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya
menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat
harga.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan
teknologi yang digunakan
biaya pembuatan/produksi
suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit
dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk
sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa
menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang
bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual
produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan
menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga
harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan
menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih
sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan
harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing
sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke
produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan
harga di masa depan
Ketika harga jual akan
naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak
output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika
harga naik akibat berbagai factor.
Penentuan Harga
Keseimbangan (Eqilibrium Price).
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang
ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas
suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai
tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah
harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara
otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik
antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan
penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat
diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan
hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana
kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini
telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Sumber :
http://www.plengdut.com/2013/01/pengertian-ekonomi-mikro-dan-ekonomi.html
http://destian46.blogspot.com/2012/07/masalah-pokok-ekonomi-dan-pengaruh.html
http://www.sarjanaku.com/2011/09/pengertian-sistem-ekonomi-tradisional.html
http://ri2-aff.blogspot.com/2010/02/pengertian-permintaan-dan-penawaran.html
http://jausaja.wordpress.com/2011/04/10/penentuan-harga-keseimbangan/
http://mizan92.wordpress.com/2012/03/21/definisi-dan-metodologi-ekonomi/